Amsakar Paparkan Solusi Penanganan Banjir dan Pembenahan Jalan di Sei Beduk


NARASIKEPRI.ID| BATAM - Calon Walikota Batam nomor urut 2, Amsakar Achmad menyerap aspirasi warga Seibeduk lewat kampanye dialogis dengan warga setempat di Rumah Makan Rosella, Mangsang, Kota Batam, pada Rabu (30/10) siang.


Pada kesempatan ini, Amsakar juga hadir bersama Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Kepulauan Riau Partai NasDem Pietra M. Paloh.


Ketua RT 03/RW 01 Asna Pakpahan mengatakan, bahwa  persoalan banjir adalah hal yang pelik yang dihadapi warga Mangsang. Tidak hanya sekali, musibah ini kerap dirasakan warga setempat. 


"Kami mohon ada solusi dari ASLI (Amsakar-Li Claudia, red) apabila diamanahkan nantinya," harap dia


Sementara itu, seorang tokoh masyarakat Sei Beduk, Kasi, menitipkan harapan masyarakat Sei Beduk kepada Amsakar dan Li Claudia untuk membenahi Jalan S Parman. Bukan tanpa sebab, jalan tersebut merupakan akses utama warga Seibeduk.


"Bertahun-tahun kami hanya mendapatkan angin surga untuk dibenahi jalan ini," kata dia.


Merespon  harapan warga, Amsakar mengatakan, penanganan persoalan banjir merupakan salah satu program prioritas dirinya bersama Li Claudia.


Bahkan, lanjut dia, pihaknya susah mendudukkan perihal ini dengan para ahli di bidangnya untuk memetakan titik banjir berikut solusi pemecahan masalahnya.



"Ada 21 titik banjir saat ini yang perlu mendapat perhatian. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah pengadaan pompa-pompa pengendali banjir. Tapi ini memakan biaya cukup besar," jelas Amsakar.


Mengingat biaya yang besar itu, sambung Amsakar, untuk tahap awal sebagai percontohan, ia dan Li Claudia akan mencoba di wilayah Lubuk Baja.


"Untuk tahun berikutnya, akan kami titipkan melalui DPRD Kota Batam untuk tiga buah pompa. Dan apabila nanti kita se-mazhab dengan pilihan gubernur, saya bisa usulkan juga dengan beliau untuk membantu pengadaan ini," papar dia.


Amsakar menyebut, salah satu alternatif penyelesaian persoalan itu, nanti pihaknya akan melihat langsung kondisi drainase di sekitar pemukiman tersebut.


"Apakah banjir ini imbas dari drainase yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Baru kita ambil tindakan, drainase itu akan kita lakukan revitalisasi atau normalisasi," jelas dia.


Terkait jalan S Parman, menurut dia, tak hanya menangani eksisisting yang ada. Bahkan pihaknya memiliki rencana jangka panjang yang kompleks.


Amsakar dan Li Claudia, terang dia, telah merencanakan dibuatnya jalan baru yang dirasa nantinya akan memecahkan persoalan ini.


"Kami menamakan proyek jalan ini jalan Batam Timur, Jalan Batam Tengah, Jalan Batam Barat," kata dia.


Tak hanya itu, pihaknya juga berencana akan membenahi transportasi massal. Inovasinya yakni dengan menyiapkan kendaraan pengumpan yang beroperasi dari rumah warga ke jalan protokol.


"Hal ini dimaksudkan, agar Trans Batam dapat efektif dan efisien. Serta nantinya kita akan membenahi halte. Setidaknya kita bisa mencontoh di Jakarta, agar penumpang merasa nyaman menggunakan moda transportasi massal," jelas dia.(liston)